Gangguan Pada Daerah Intim Wanita

Menurut sebuah survey ,keluhan yang sering disampaikan pasien wanita kepada dokternya adalah masalah keputihan atau rasa tak nyaman pada miss V dan sering juga sampai pada keluhan sakit pada saat buang air kecil.

Keluhan bisa mulai dari miss V yang berbau kurang sedap ,gatal ,perih ,keluar cairan yang berbau dsb.
sehingga sangat membuat tak nyaman juga jadi nggak PD tuh dalam pergaulan....


Sering kali keadaan ini awalnya disebabkan karena kurang bersihnya miss V , juga karena ketidak tahuan wanita dalam menjaga lingkungan miss V yang sesuai dan menyehatkan.

Apa saja tuh yang bisa membuat miss V nggak sehat dan bagaimana pencegahannya ?

Oke untuk perawatan Miss V yang tepat bisa kita mulai dari :

1. Cara yang benar membasuh Vagina Sehabis Buang Air Kecil atau Buang Air Besar.
Cara membasuh vagina yang benar adalah dengan menyiramkan air dari arah depan Miss V ke belakang ke arah anus dan bukan sebaliknya, lalu keringkan Miss V dengan handuk lembut atau tissu agar tidak basah dan lembab.
Demikian juga saat membasuh anus sehabis buang air besar .Basuhlah kearah belakang bukan kearah miss V.

2. Pilihlah Cairan Pembersih yang Tepat untuk miss V
Pemilihan cairan pembersih juga harus diperhatikan dengan memilih pembersih khusus area kewanitaan yang kadar pH-nya 3-4 (bisa dibaca pada kemasan botolnya).

Dan yang terpenting hindarilah pembersih area kewanitaan dengan kadar pH yang tinggi karena akan mengakibatkan kulit kelamin menjadi keriput dan mematikan bakteri baik yang mendiami Miss V yang secara alami memang hidup didaerah tsb dan juga berfungsi sebagai penjaga stabilitas pH missV.

3. Melakukan Pemeriksaan Rutin Pada Wilayah Miss V
Pemeriksaan rutin juga perlu dilakukan setiap saat agar bila terjadi infeksi dapat segera diketahui.

Tanda-tanda bisa dideteksi bila terjadi perubahan warna di daerah sekitar Miss v (menjadi lebih merah) dan kerap kali disertai bau yang kurang sedap juga rasa gatal. Bila hal itu terjadi segeralah berkonsultasi pada dokter Keluarga Anda.

4. Pemilihan Bahan Katun Untuk Celana Dalam
Memilih bahan pada celana dalam sebaiknya mengunakan bahan katun karena katun dapat menyerap keringat dengan sangat baik dibanding dengan bahan lainnya..

Dan usahakan untuk menghindari bahan seperti nilon, karena bahan nilon memilki sifat panas yang dapat menimbulkan kelembapan yang berlebih dan bisa berakibat tumbuhnya jamur dan patogen di wilayah Miss V.

5. Hindari Memakai Bedak Pada area Miss V
Partikel halus yang terkadung pada bedak mudah sekali terselip didalam area kewanitaan dan bisa mengakibatkan timbulnya jamur di area sensitif itu.

6. Jangan Mengenakan Celana atau Jeans Yang Terlalu Ketat
Keringat merupakan "santapan nikmat" bagi jamur di area kewanitaan, maka dari itu hindarilah memakai celana yang terlalu ketat.

Jika memang ingin mengenakan celana ketat, usahakan untuk tidak memakainya seharian dan segeralah ganti pakaian yang longgar setibanya di rumah.

7. Penggunaan Pantyliner
Penggunaan pantyliner setiap hari sangat tidak dianjurkan karena selain dapat menimbulkan jamur, juga bisa menghalangi sirkulasi udara pada daerah Miss V. Bila terpaksa menggunakan, sebaiknya pantyliner diganti setiap habis buang air kecil atau buang air besar.

8. Pemilihan Pembalut yang Tepat
Dalam pemilihan pembalut, sebaiknya pilihlah pembalut yang berdaya serap tinggi dan permukaan yang lembut, agar dapat mengurangi iritasi pada daerah kulit kelamin dan sekitarnya



Dan yang terpenting hindari pembalut yang mengandung wangi-wangian karena bagi yang berkulit sensitif, zat kimia yang terkandung di dalamnya akan membuat Miss V jadi gatal dan iritasi. (Berbagai Sumber - Ilustrasi Ist)

Saat ini juga mulai beredar dipasaran pembalut yang ditambahkan dengan Herbal atau juga yang mengandung ion ,untuk hal yang seperti ini konsultasikanlah terlebih dahulu dengan dokter keluarga Anda ,sehingga Anda dapat terhindar dari efek samping yang tidak diharapkan.