Statistik Kesehatan dan Penyebab kematian di Indonesia ternyata Kanker payudara merupakan pembunuh nomor dua bagi kaum wanita di Indonesia setelah kanker rahim. Umumnya kaum wanita usia produktiflah yang banyak terkena.
Ini menjadi masalah tersendiri ,karena terkena pada usia produktif , perkembangannya di Indonesia cukup mengkhawatirkan karena bila diteliti lebih dalam ,banyak menyerang pada wanita yang aktif bekerja.
Memang masih banyak wanita yang tidak mengetahui bahwa kanker dapat ditangani dan dirawat hingga sembuh. Oleh sebab itu, diperlukan kesadaran untuk memeriksakan diri dan mencari bantuan medis sejak dini.
Setiap wanita sebenarnya dapat melakukan pemeriksaan sendiri dan bila mereka mendapatkan adanya benjolan di payudaranya, maka mereka dapat berkonsultasi dengan dokter pribadi untuk langkah-langkah selanjutnya .
Berbagai hasil Penelitian mengenai hal ini menganjurkan, wanita berusia antara 20-40 tahun perlu memeriksakan dirinya dengan alat mammografi setidaknya satu kali dalam hidupnya. Jika usianya 40-50 tahun, sebaiknya memeriksakan diri dua tahun sekali. Jika diatas usia itu, memeriksanya sebaiknya setiap tahun.
Pemeriksaan Mammografi merupakan alat pemeriksaan dengan sinar Rontgen pada payudara dengan perangkat pendeteksi yang dapat berbasis x-ray. Pemeriksaan ini kadang bersamaan dengan pemeriksaan berbasis ultra sound, atau yang tercanggih dengan MRI (Magnetic Resonance Imaging).
Pemeriksaan ini dilakukan setelah pemeriksaan oleh dokter yang menemukan adanya benjolan yang tak normal pada payudara, perubahan bentuk payudara, warna cairan dari puting susu, perubahan kulit, benjolan di ketiak dan rasa nyeri. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran tentang kelenjar payudara dan bisa dilanjutkan dengan pemeriksaan patologi yaitu pengambilan jaringan dengan jalan Biopsi Jaringan Payudara.
Jika sudah terdeteksi, penanganan akan ditentukan oleh stadium penyebaran kanker.
Penjelasan Dokter yang detail dan sangat informatif ,apa yang harus dilakukan ,bagaimana tahapannya ,apakah ada resikonya suatu tindakan yang akan diambil ,efek samping pengobatan dsb. Sangat membantu penderita mengambil suatu keputusan .
Demikian juga dukungan keluarga merupakan faktor penting dalam penanganan dan perawatan penderita kanker payudara.
Pemeriksaan Mammografi
Ini menjadi masalah tersendiri ,karena terkena pada usia produktif , perkembangannya di Indonesia cukup mengkhawatirkan karena bila diteliti lebih dalam ,banyak menyerang pada wanita yang aktif bekerja.
Memang masih banyak wanita yang tidak mengetahui bahwa kanker dapat ditangani dan dirawat hingga sembuh. Oleh sebab itu, diperlukan kesadaran untuk memeriksakan diri dan mencari bantuan medis sejak dini.
Setiap wanita sebenarnya dapat melakukan pemeriksaan sendiri dan bila mereka mendapatkan adanya benjolan di payudaranya, maka mereka dapat berkonsultasi dengan dokter pribadi untuk langkah-langkah selanjutnya .
Berbagai hasil Penelitian mengenai hal ini menganjurkan, wanita berusia antara 20-40 tahun perlu memeriksakan dirinya dengan alat mammografi setidaknya satu kali dalam hidupnya. Jika usianya 40-50 tahun, sebaiknya memeriksakan diri dua tahun sekali. Jika diatas usia itu, memeriksanya sebaiknya setiap tahun.
Pemeriksaan Mammografi merupakan alat pemeriksaan dengan sinar Rontgen pada payudara dengan perangkat pendeteksi yang dapat berbasis x-ray. Pemeriksaan ini kadang bersamaan dengan pemeriksaan berbasis ultra sound, atau yang tercanggih dengan MRI (Magnetic Resonance Imaging).
Pemeriksaan ini dilakukan setelah pemeriksaan oleh dokter yang menemukan adanya benjolan yang tak normal pada payudara, perubahan bentuk payudara, warna cairan dari puting susu, perubahan kulit, benjolan di ketiak dan rasa nyeri. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran tentang kelenjar payudara dan bisa dilanjutkan dengan pemeriksaan patologi yaitu pengambilan jaringan dengan jalan Biopsi Jaringan Payudara.
Jika sudah terdeteksi, penanganan akan ditentukan oleh stadium penyebaran kanker.
Penjelasan Dokter yang detail dan sangat informatif ,apa yang harus dilakukan ,bagaimana tahapannya ,apakah ada resikonya suatu tindakan yang akan diambil ,efek samping pengobatan dsb. Sangat membantu penderita mengambil suatu keputusan .
Demikian juga dukungan keluarga merupakan faktor penting dalam penanganan dan perawatan penderita kanker payudara.
Pemeriksaan Mammografi